BERANDANEWS – Makassar, Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Ibnu Hadjar Yusuf, menilai bahwa visi yang diusung Danny Pomanto di Pilgub Sulsel 2024 sejalan dengan program ketahanan pangan global Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Government of Taker, visi Danny, sejalan dengan konsep Prabowo terkait pentingnya Indonesia sebagai pusat pangan global,” ungkap Ibnu Hadjar, Selasa (12/11)
Menurutnya, secara jelas dipaparkan programnya tidak coba-coba. Pengalaman Danny di Makassar selama 7 tahun dengan program bank sampah menjadi bukti keberhasilan pendekatan ini.
Dengan pola seperti ini, semua pihak bisa terlibat, termasuk sektor swasta dan BUMDes untuk membeli produk-produk pertanian.
sebuah kebijakan yang jauh dari praktek kapitalis. Pemerintah berpihak ke rakyat, memastikan hasil panen petani dijual dengan harga stabil.
“Danny menekankan bahwa yang dibutuhkan petani bukan hanya bantuan bibit atau traktor, tetapi jaminan harga panen yang tidak merugikan,” terangnya.
Danny berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi pertanian Sulsel untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan internasional.
“Karena menjadi masalah utama bagi petani yakni fluktuasi harga panen. Danny memahami ini dengan baik. Skema ini sama dengan yang diterapkan di cina sehingga ekonomi cina melejit,” ungkap Ibnu.
Di Makassar, terdapat 1.770 bank sampah yang menjadi penopang hidup bagi banyak warga, termasuk para pemulung. Ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan kota Surabaya yang hanya memiliki 291 bank sampah.
Sebelumnya, Danny, mengatakan, dengan satu komoditas saja, program ini bisa menciptakan puluhan ribu lapangan kerja.
“Bayangkan jika kita bisa mengembangkan hingga sepuluh komoditas, dampaknya akan sangat besar. Kita bisa kendalikan pasar, bangun pabrik, dan membuka peluang besar bagi masyarakat Sulsel,” ungkapnya
Namun, Danny menyoroti bahwa tantangan terbesar dalam merealisasikan skema ini adalah kurangnya kemauan politik. (*)