BERANDANEWS – Makassar, Calon gubernur Sulsel nomor urur 1, Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto, menerima gelar kehormatan dari Bassean Kada, Pemangku Adat Rongkong.
Tokoh masyarakat adat Rongkong, Tomakaka Uri, mengaku Danny diberi gelar kehormatan Ta’dung Kalua’na Sulawesi Selatan, Kambuno Lepong’na Rongkong Tana Masakke Lipu Marininding.
Sebagai bentuk penghormatan atas kehadiran calon gubernur Sulawesi Selatan ini di tanah Rongkong.
“Beliau kami anggap sebagai bagian dari keluarga besar tanah Rongkong,” ungkap Tomaka Uri, Sabtu (9/11/2024)
Ta’dung Kalua’na Sulawesi Selatan, kata dia bermakna sebagai pemimpin yang menaungi wilayah Sulsel dan mengayomi tanah yang damai dan sejuk.
Pemberian gelar ini merupakan bentuk apresiasi masyarakat adat kepada Danny terhadap wilayah terpencil seperti Rongkong dan Seko, Danny satu-satunya calon gubernur yang menyambangi rongkong.
Dalam perjalanan kampanye DIA di Luwu Raya, Kamis (7/11/2024) yang mencapai Seko dan Rongkong, Danny mendapatkan sambutan hangat dari warga yang bermukim di wilayah tersebut.
Meskipun akses ke daerah ini sangat sulit, dengan jarak lebih dari 100 kilometer dari Kota Luwu Utara dan kondisi jalan yang rusak serta medan terjal, hujan dan cuaca buruk, Danny tetap hadir untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Danny menempuh perjalanan ke Rongkong dengan menggunakan pesawat dari Bandara Andi Djemma di Masamba.
Lalu melanjutkan perjalanannya dengan ojek motor selama hampir seharian. Medan yang dilalui cukup berat.
Terutama di kawasan lembah dan pegunungan yang masih berupa jalan tanah. Saat hujan, kondisi tersebut semakin menyulitkan akses.
Danny sendiri mengapresiasi gelar yang diterimanya dan berjanji akan memperjuangkan pembangunan wilayah Rongkong dan Seko jika dirahmati menjadi gubernur sulsel.
“Gelar ini akan menjadi semangat bagi saya untuk membangun Rongkong dan Seko ke depan, termasuk perbaikan infrastruktur jalan serta pengembangan sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan,” tutupnya.
Menurutnya, Seko dan Rongkong adalah kawasan potensial yang diibaratkannya sebagai “intan yang belum dijamah dengan baik”.
Danny berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur dan membuka akses yang lebih baik agar masyarakat di daerah pelosok ini dapat menikmati pembangunan yang merata. (*)