Bayi di Gowa meninggal Dunia usai dioperasi, Diduga jadi Korban Malpraktik

Ilustrasi Malpraktik

BERANDANEWS – Gowa, Seorang anak berusia 1 tahun lebih (NT) meninggal dunia usai menjalani operasi vena seksi dibagian kaki di RSUD Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa.

Dugaan sementara NT meninggal dunia dikarenakan jadi korban malapraktik.

Berawal lewat video amatir dari pihak keluarga korban (Balita), yang dimana memperlihatkan dalam video tersebut NT telah meninggal dunia dalam kondisi luka menganga pada bagian kaki dan tidak dijahit akibat bekas operasi vena seksi.

Kedua orang tua NT mengatakan, sebelum anaknya dioperasi pada selasa 27 Agustus 2024 lalu, mereka sempat melakukan penolakan karena dianggap dan sudah ada firasat bahwa tindakan operasi itu akan membahayakan nyawa anaknya, namun dari pihak RSUD Syekh Yusuf bersikeras untuk tetap melakukan operasi.

“Pihak rumah sakit menyuruh untuk menandatangani berkas, lalu sayabilang tunggu dululu bapaknya, lalu kembali pihak rumah sakit bilang ke saya tandatanganimi bu karena anaktaji juga itu,” ujar ibu kandung NT.

Pihak RSUD Syekh Yusuf, menyebut tindakan operasi vena seksi itu dilakukan oleh dokter, karena melihat kondisi balita yang harus segera mendapatkan cairan infus karena vena dari balita itu sulit ditemukan.

Tak berselang lama usai operasi justru nyawa balita tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit tersebut, akhirnya timbul asumsi dari pihak keluarga dan masyarakat bahwa NT korban Malapraktik di RSUD Syekh Yusuf.

Orang tua korban juga sempat meminta anaknya untuk dirujuk kerumah sakit lain, karena ia menganggap pelayanan dan penanganan RSUD Syekh Yusuf kurang memuaskan.

“Saya sudah memohon kepada pihak rumah sakit untuk segera menangani anak saya, akan tetapi perawat itu hanya datang menengok tanpa melakukan tindakan,” sambung ayah kandung NT

Ibu kandung NT didampingi seorang pengacara sebelumnya sempat melaporkan kejadian ini ke Polres Gowa, dan pihak polres pun mengatakan akan dilakukan autopsi terhadap anaknya, agar kejadian dugaan Malapratik tersebut bisa jelas dan tidak terjadi fitnah.

Sementara itu, Plt Dirut RSUD Syekh Yusuf, dr Ummuh Salamah, pasca kejadian itu mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap atas kinerja dokter.

“Agar kejadian ini tidak terulang kembali, kami akan segera melakukan evaluasi atas kenerja dokter di RSUD Syekh Yusuf ini,” jelasnya.(*)