BERANDANEWS – Makassar, Debat calon presiden (capres) ke-5 berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Ahad (4/2).
Debat capres kelima ini sekaligus menjadi debat terakhir yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) jelang pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
Debat capres kelima membahas tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Dalam debat kelima tersebut berbagai komentar dan tanggapan hingga penilaian dari masing masing capres.
Akademisi UIN Alauddin Makassar, Ibnu Hajar Yusuf dalam kesempatannya memberikan penilaian pasca debat tersebut.
Menurutnya untuk Capres nomor urut 1, Anies Baswedan menyampaikan gagasan dan jawaban yang tepat, hal ini menunjukkan Anies sebagai seorang yang intelektual baik dalam memberikan pertanyaan ataupun jawaban yang tepat.
“Anies menunjukkan seorang intelektual, dengan gagasannya sebagai Capres sehingga jawabannya selalu tepat”, terang Ibnu Hajar, Senin (05/2).
Sedangkan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menurutnya terkesan kurang memahami materi debat, sehingga nampak argumentasi terbatas.
“Prabowo menunjukkan seolah olah tidak paham materi debat sehingga terkesan argumentasi nya tebatas, dan ikut arus paslon 1 dan 3”, jelasnya.
Selain itu, dari pemaparannya Prabowo tidak mampu menyampaikan jawaban yang sistematis soal gagasannya. Hal ini terjadi ketika Prabowo dan Ganjar saling tanya jawab soal program upaya penekanan kasus stunting dan gizi buruk.
Dalam debat segmen yang keempat tersebut, Ganjar sempat menanggapi program Prabowo soal memberi makan anak-anak untuk mencegah stunting kurang tepat. Pasalnya, stunting adalah kondisi yang bisa terjadi sejak bayi di dalam kandungan.
“Lagi lagi gagasan dan jawaban yang disampaikan, Pak Prabowo ini kurang tepat dan tidak sistematis, seperi memberi makan anak anak untuk mencegah stunting, mestinya kan yang diberikan makanan gratis dan gizi itu ibu hamil, seperti yang disampaikan Ganjar”, jelas mantan aktifis UIN Alauddin Makassar ini.
Sementara untuk penilaian Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Hajar menilai gagasan dan ide yang disampaikan Capres usungan PDI P ini selalu fokus pada titik masalah dan mampu menawarkan solusi (solutif) dengan menyampaikan tanpa beban masa lalu, mungkin karena pebgalaman beliau dalam memimpin.
“Dari debat pertama hingga kelima, Ganjar telah menunjukkan kualitasnya yang mampu menawarkan solusi yang argumentatif yg ber isi, tanpa beban masa lalu”, jelas Ibnu Hadjar Yusuf.(*)