Tiga Bacapres sampaikan Gagasan di Rakernas XIV Apeksi

Tiga Bacapres sampaikan Gagasan di Rakernas XIV Apeksi

BERANDANEWS – Makassar, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Apeksi di Upperhills Convention Center, Kamis (13/7), menghadirkan tiga Bakal Calon Presiden sebagai pembicara yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Ketiga Bacapres menyampaikan gagasannya mengenai tantangan pembangunan Indonesia, di depan wali kota dari seluruh Indonesia.

Dalam sesi diskusi tersebut, Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya terkait prioritas penindakan korupsi di Indonesia.

Menurut Gubernur Jawa Tengah ini, masyarakat harus yakin dengan pemerintah yang akan membersihkan karakter-karakter korupsi dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

“Kalaulah kemudian kita makin yakin untuk kita pemerintahannya bersih dan melayani. Maka apa yang menjadi problem masyarakat dan itu terjadi di semua tempat. Itu jadi prioritas pertama,” ungkapnya.

Ganjar juga menyampaikan ada pekerjaan rumah yang belum dapat dituntaskan hari ini, seperti permasalahan di bidang ekonomi yang harus segera dituntaskan.

“PR besar kita hari ini adalah problem ekonomi. Maka kita bicara pertumbuhan, bicara job creation, sehingga masyarakat akan bisa mendapatkan banyak kesempatan untuk hidup dan lebih baik,” jelas Ganjar.

Sementara Anies Baswedan memaparkan tiga proses pembuatan karya yang menurutnya sangat penting untuk menciptakan kota yang layak huni, adil, dan maju.

“Jadi sebelum menjadi sebuah hasil karya, harus melalui 3 hal, gagasan, narasi lalu menjadi karya, ” jelas Anies.

Kemudian, Anies juga menyoroti pentingnya mengatasi ketimpangan pembangunan antarwilayah di Indonesia.

Ia menekankan bahwa distribusi penduduk yang tidak merata menjadi salah satu tantangan utama dalam membangun kota masa depan.

Anies mengungkapkan bahwa kemiskinan tak hanya terjadi di pelosok-pelosok negara, tetapi juga di tengah kota-kota besar.

“Kemiskinan ekstrem justru terjadi di pusat-pusat kota, bukan di pedalaman, jadi kota itu punya masalah yang kompleks,” jelasnya.

Ia memperlihatkan bahwa ketimpangan APBD kota menjadi salah satu akar permasalahan ini.

Oleh karena itu, Anies Baswedan mendorong adanya kebijakan yang mengarah pada pemerataan pembangunan, sehingga semua penduduk dapat merasakan manfaat dari kemajuan kota.

Lain halnya dengan gagasan yang disampaikan Prabowo Subianto, awal sambutannya membahas tentang pengorbanan para pejuang bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan. Dia pun mengaku bangga atas perjuangan salah satu pahlawan bangsa, Pangeran Diponegoro yang jasadnya dimakamkan di Makassar.

“Saya bicara sekarang adalah juga tadi kebanggaan, di sini tempat perjuangan, sebagaimana semua daerah ada pengorbanannya. Dan di sini, di kota ini juga ada makam Pangeran Diponegoro yang dibuang dari daerah asalnya,” ujar Prabowo.

Selain itu Menteri Pertahanan menyinggung tentang program hilirisasi yang saat ini dijalankan mampu membuat pendapatan Indonesia menjadi lebih besar. Sebab, negara tidak lagi menjual barang mentah.

“Sebagai contoh, Presiden kita, bertekad untuk sumber alam kita tidak boleh dijual murah dalam bentuk bahan mentah. Beliau bertekad dan beliau melaksanakan program hilirisasi, artinya bahan-bahan kita harus diolah di Tanah Air kita sendiri,” jelasnya.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo menilai bahwa strategi pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi sudah benar terkait program hilirisasi.

“Karena dengan bahan-bahan itu diolah, nilai tambah kita yang kita terima bisa naik puluhan kali bahkan ada yang ratusan kali,” jelasnya.(*)