Kapolri beberkan Awal Mula kerusuhan di PT GNI

Bentrokan Maut di PT GNI Morowali Utara Sulawesi Tengah

BERANDANEWS – Jakarta, Bentrokan maut yang menewaskan 1 Tenaga Kerja lokal dan 1 Tenaga kerja Asing (TKA) di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Morowali, Sulawesi Tengah pada Sabtu (14/1) kini kembali kondusif.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan awal mula bentrokan di PT GNI yang bermula saat adanya ajakan mogok kerja
yang menimbulkan pro dan kontra diantara karyawan.

“Ada provokasi yang muncul karena ada ajakan mogok kerja dan ada beberapa peristiwa yang terkait masalah industrial yang saat itu sedang dirundingkan,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (16/1).

Jendral bintang empat tersebut menyebut usai usulan mogok kerja ditolak, justru muncul unggahan video yang seolah-olah menunjukkan terjadinya pemukulan oleh TKA. Listyo mengatakan provokasi itulah yang diduga turut menjadi pemicu terjadinya bentrokan.

“Kemudian viral seolah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap TKI sehingga ini kemudian memunculkan pengaruh provokasi kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan,” kata Jendral Listyo

Polisi langsung menangkap 71 karyawan yang diduga ikut melakukan perusakan. Dari total pelaku tersebut, 17 diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Beberapa pelaku perusakan sudah diamankan kurang lebih 71 orang dan 17 orang saat ini sudah tersangka,” terangnya.

Untuk mengantisipasi kerusuhan berlanjut, Polri telah mengirim dua satuan setingkat kompi (SSK) Brimob ke lokasi PT GNI di Morowali Utara. Saat ini telah ada 548 personel TNI-Polri yang dikerahkan ke lokasi setelah terjadi bentrokan.

“Akan kita tambah dua SSK Brimob dari pusat,” tuturnya.

Selain itu, peristiwa ini disebut dipicu karena pihak keamanan perusahaan menahan sekitar 500 pekerja masuk ke dalam pos 4 pabrik smelter milik PT GNI untuk melakukan aksi mogok kerja setelah tujuh dari delapan tuntutan mereka belum disetujui oleh pihak perusahaan.

Akibatnya, ratusan pekerja itu lantas melempari dan merusak kantor sekuriti. Mereka pun menerobos masuk di pos 4 lalu menuju ke mes karyawan dan membakar sebuah mes karyawan hingga rata dengan tanah.

Kerusuhan ini sempat diwarnai adu mulut dengan pihak Kepolisian bersama TNI yang tiba di lokasi yang berusaha untuk menenangkan para pekerja yang berujung pada pelemparan ke arah petugas.

Kemudian ada karyawan dari divisi dump truk yang melintas di lokasi aksi mogok bekerja. Massa pun lantas menyerang pekerja yang tidak ikut aksi mogok sehingga terjadi bentrok mengakibatkan beberapa orang luka.(*)