Beraktifitas sepanjang hari yang berlangsung secara rutin selama sepekan terkadang membuat jenuh dan dapat berakibat stres. Jam kerja yang berat bisa membuat Anda stres, apalagi jam kerja dari pagi sampai dini hari.
Sebagai pekerja kantoran, tak lepas dari target yang mengharuskan untuk kerja lembur, menyebabkan kurangnya waktu beristirahat dengan tenang dan melakukan pekerjaan dengan kecepatan normal dan tenang. Namun, ada dampak besar yang ditimbulkan terhadap kesehatan jangka panjang Anda jika bekerja dalam waktu lama.
Dampak bagi Kesehatan fisik dan mental
Seringkali Anda pasti mengeluh tentang nyeri punggung atau kaki yang terus menerus menusuk Anda. Meskipun menyakitkan, Anda tidak punya banyak waktu untuk beristirahat. Akibatnya, rasa sakit tetap terasa. Contoh seperti ini membuktikan bahwa sangat penting untuk mempertimbangkan kesehatan fisik Anda terlebih dahulu, daripada mengikuti pekerjaan yang berat.
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa orang yang cenderung bekerja lebih lama dari biasanya, memiliki peluang tinggi untuk meninggal lebih awal atau terkena penyakit yang berisiko jiwa. Peneliti klinis dan dokter bahkan menyebut hal ini sama mematikannya dengan merokok karena keduanya pada akhirnya akan mengarah pada hal yang sama, risiko kesehatan yang sangat besar.
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental Anda juga sangat terpengaruh. Bayangkan saja jam kerja dan panggilan telepon, juga stres membekukan otak dan pikiran Anda. Akibat dari hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan mental dan individu juga dapat mengalami kesulitan untuk menyeimbangkan gaya hidupnya.
Begitu gaya hidup sehat mengalami masalah dan ketidakseimbangan, maka menjadi sangat sulit untuk mengatur hal-hal lain dalam jadwal mereka. Seiring dengan beberapa sakit kepala dan migrain, individu membutuhkan lebih banyak waktu dari biasanya untuk mengingat dan mempelajari berbagai hal, atau membuat keputusan penting dalam hidup mereka.
Berdampak pada karir
Karier Anda juga bisa menurun karena terlalu banyak bekerja. Penelitian telah menyimpulkan bahwa orang yang sebagian besar bekerja lembur telah mengurangi kesempatan kerja dan keahlian untuk menjadi pekerja yang mahir. Perusahaan juga menganggap kesejahteraan fisik dan mental yang tepat sebagai bagian dari pencalonan penuh karyawan, dan dengan demikian, jika mereka kekurangan prospek itu, perusahaan menghindari mempekerjakan orang seperti itu.