Meskipun tidak seefektif masker medis atau N95 yang sekali pakai, masker kain tetap menjadi alternatif yang lebih baik untuk mencegah penularan virus, ketimbang tidak memakai perlindungan sama sekali.
Cara menyimpan masker juga tak kalah penting terutama jika seseorang sedang sakit. Seperti diketahui, fungsi dari masker adalah menyaring droplet dan memerangkap partikel apapun yang ada di dalamnya.
Hal ini membuat masker yang Anda pakai justru bisa jadi sumber penyebaran bakteri maupun virus Corona jika cara penyimpanannya tidak tepat.
Jika masker kain dipakai seharian tanpa dilepas mungkin tidak akan jadi masalah. Tapi mau tidak mau, masker harus dilepas saat minum, atau makan. Nah, di momen inilah timbul risiko penularan virus lewat masker apabila tidak disimpan dengan benar.
Berikut cara menyimpan masker yang benar saat di luar rumah untuk mencegah penularan.
Pertama, selalu bawa kantong kertas kecil yang bisa muat dalam tas. Kamu bisa memasukkan masker kain ke kantong saat makan, minum, atau sekadar untuk menghirup napas lebih lega. Jangan pernah menaruh masker begitu saja tanpa kantong karena partikel virus yang mungkin menempel pada masker bisa tersebar ke semua barang di dalam tas.
Kedua, Anda bisa menyimpannya dalam tas plastik zip-lock. Tas zip-lock memiliki pengunci kedap udara sehingga lebih aman ketika dimasukkan ke tas atau ditenteng dengan tangan.
Pertimbangkan untuk membawa tas kecil yang bisa ditutup supaya masker tetap bersih, kering dan tidak rusak. Perhatikan juga posisi masker saat disimpan. Castel menyarankan agar selalu melepas masker dengan cara memegang bagian tali telinga. Selalu cuci tangan atau pakai hand sanitizer sebelum melepas masker.
Setelah dilepas, lipat masker jadi dua bagian. Pastikan area yang kontak langsung dengan mulut berada di lapisan dalam. Bersihkan kembali kedua tangan jika ingin minum atau makan. Semoga bermanfaat. (*)